Sabtu, 06 Oktober 2012

Materi Cerpen Bahasa Indonesia X.7


STANDAR KOMPETENSI
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Unsur Sastra (intrinsik dan ekstrinsik) yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman
  1. MATERI POKOK
    Tema
  2. Alur
  3. Penokohan
  4. Setting
  5. Amanat
  6. Sudut pandang

       Struktur  cerpen dibentuk oleh unsur instrinsik dan ekstrinsik.
Unsur instrinsik cerpen:
-          Tema
-          Alur
-          Penokohan
-          Latar atau setting
-          Amanat
-          Sudut pandang
-          Gaya bahasa
Unsur ekstrinsik
Latar belakang pengarang
       Situasi sosial ,budaya,ekonomi,sejarah yang melatari lahirnya karya tersebut.
TEMA
Tema adalah ide dasar cerita
 Cara menentukan tema:
       Persoalan yang sedang dihadapi para tokoh
       Hal yang paling banyak menyita perhatian para tokoh
       Cara para tokoh menyelesaikan persoalan itu

ALUR
Alur adalah urutan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab-akibat
Cara mengetahui alur cerita:
1. Dengan mendata setiap peristiwa yang ada dalam cerita
2..Dengan mengurutkan rangkaian cerita tersebut
Struktur Alur
1. Perkenalan
2. Penggawatan/masalah/konflik
3. Klimaks
4. Peleraian/anti klimaks
5. Selesai/Penyelesaian/ending

PENOKOHAN
Penokohan adalah merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Watak tokoh biasanya ditampilkan melalui analitik dan dramatik.
1. Secara analitik :pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung.
2. Secara dramatik:pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh tetapi melalui:penggambaran fisik dan perilaku tokoh,lingkungan kehidupan tokoh,cara berbahasa tokoh dan jalan pikiran tokoh.

       Contoh pengambaran watak secara analitik
Afifah namanya.Dia anak yang cantik ,anggun,pintar,kaya raya,baik hati dan ceria.dia anak yang sempurna,sangat sempurna ,tapi hanya satu kekurangannya dia sangat manja.sekarang dia duduk di kelas VII SMP dan sedang menghadapi UAS
       Contoh penggambaran watak melalui bentu fisik dan perilaku tokoh
Seorang gadis berambut panjang terurai basahkena air hujan menghampiriku.Ah ,dia tidak menghampiriku.Dia hamya imgin mencari perlindungan dari guyuran hujan sepertiku.Celana dan kaos hitamnya terlihat basah.Setelah sampai di dekatku ,dia memberi seulas senyuman.Barisan giginya putih rapi.Bibirnya tipis .Gadis ini cantik

Contoh penggambaran watak melalui lingkungan kehidupan tokoh.
       Desa Mojorejo tidak kebagian aliran listrik.Padahal ,kampung-kampung tetangannya susah pada terang semua.Desa itu gelap gulita kalau malam,cepat becek kalau hujan tiba.Banyak keluarga miskin di sana
Contoh penggambaran watak melalui cara berbahasa tokoh
       Kata-katanya sering membuat merah orang yang mendengarkannya.Teriakan yang mengancam begitu mudah mengucur dari mulutnya sehingga sering membuat orang-orang yang baru mengenalinya menjadi takut. Logatnya memang tidak seperti orang-orang kebanyakan, ia seperti orang dari daerah pedalaman

Contoh penggambaran watak melalui jalan pikiran tokoh
       ''Pertempuran di Surabaya tidak seperti di Magelang. Yang sangat dibutuhkan ialah pemuda-pemuda yang sudah berpengalaman, terutama, bekas Heiho, Peta, atau KNIL. Apa gunanya ke medan pertempuran kalau hanya akan mati konyol?'' Kami tertunduk. Tapi komandan itu tak mau mengecewakan kami. Mula-mula dia usulkan supaya kami membantu saja di Mojokerto. Itu terang kami tolak. Aku jadi murung, sebab ternyata tidak gampang untuk memasuki Surabaya. Aku juga tidak tahu harus bagaimana. Ada kebimbangan dalam hatiku. Apa mesti kuceritakan kepada kawan-kawan di kampung kelak, kalau aku pulang? Kami sudah berpamit untuk pergi berperang di Surabaya dan kami pergi ke Surabaya dengan ongkos sendiri. Dan kini kami menemui jalan buntu.

Latar atau setting
       Latar adalah merupakan tempat ,waktu dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita

AMANAT
       Amanat merupakan pesan penulis melalui karyanya atau pelajaran yang dapat dipetik setelah membaca cerita.
SUDUT PANDANG
Cara pengarang menempatkan tokoh dalam cerita :
       Orang pertama Pengarang sekaligus menadi tokoh utama dalam cerita (kata ganti aku)
       Orang ketiga pengarang berada diluar cerita(kata ganti dia)

TOKOH
       Tokoh : pemain/orang yang berperan dalam
                 cerita.
 Tokoh dilihat dari watak : protagonis, 
 
    antagonis, dan tritagonis
Tokoh dilihat dari kedudukan dalam cerita :
     tokoh utama(sentral) dan tokoh bawahan
     (sampingan)
       Tokoh Utama (Protagonis)
       Tokoh Antagonis = Tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama.
       Tokoh Tirtagonis = Tokoh pelerai.
       Tokoh pembantu / peran pembantu / figuran
Gaya bahasa

       Gaya Bahasa adalah cara khas seorang pengarang dalam mengungkapkan ide, gagasannya malalui cerita.
Macam-macam konflik
Konflik fisik disebabkan oleh perbenturan antara tokoh dengan lingkungan alam. Misalnya,seorang tokoh mengalami permasalahan ketika banjir melanda desanya. 
Konflik sosial disebabkan oleh hubungan atau masalah sosial antar manusia. Misalnya, konflik terjadi antara buruh dan pengusaha di suatu pabrik yang mengakibatkan demonstrasi buruh. Konflik Internal adalah konflik yang terjadi dalam diri atau jiwa tokoh. Konflik ini merupakan perbenturan atau permasalahan yang dialami seorang tokoh dengan dirinya sendiri, misalnya masalah cita-cita, keinginan yang terpendam, keputusan, kesepian, dan keyakinan.
Konflik batin
CONTOH CERPEN
“ GEROBAK LEBARAN”
                                                Gerobak itu kotak persegi memanjang. Dua setengah meteran panjangnya, dengan lebar dan tinggi tak lebih dari satu meter. Ada sebuah roda kecil di masing-masing sisi gerobak, dengan kayu menjulur di keempat sudutnya sebagai sandaran. Keseluruhan sisi gerobak itu berbahan seng yang mulai berkarat, dengan tambalan seng-seng bekas reklame di banyak sisi—mungkin juga diniatkan sebagai hiasan, meski kusam dan kotor. Ada gambar perempuan cantik yang mengiklankan produk perawatan rambut, ada potret seorang aktor terkemuka menawarkan obat pusing, ada moncong sebuah mobil yang muncul dari satu sisi ke sisi depan gerobak, seakan menjadi petunjuk arah bagi gerobak itu berjalan. Sisi belakang gerobak itu menjadi pintu keluar-masuk, yang terbagi menjadi dua sisi, atas-bawah, yang bisa berfungsi sebagai jendela ketika pintu bawah tertutup dan pintu atas dibuka. Sepasang pegangan kayu yang terjulur kaku seakan menjadi pagar yang menghalangi siapa pun untuk datang ke pintu itu, kecuali untuk mereka berdua, sebagaimana mereka juga tak punya banyak ruang di luar gerobak itu. Gerobak itulah yang menjadi tempat bagi keduanya, tak ada yang lainnya. Tak ada tempat lain bagi mereka, tak ada tempat lain bagi orang lain.

Alangkah renta mereka berdua. Keriput yang menggelambir dan mengkerut, tubuh yang menyusut, rambut yang putih kusam, gigi yang bertanggalan. Bibir kering yang selalu gemelutuk, memaki. Kaki yang gemetaran, kepala yang terkantuk-kantuk, tubuh yang selalu meminta untuk berbaring. Seakan badan tak lagi kuasa menahan tarikan tanah yang hendak mengubur mereka. Seakan jiwa tak kuasa lagi menahan tubuh itu untuk tetap berdiri. Seperti bumi tak lagi jenak menghidupi. Bagai orang usiran yang belum lagi menemu tempat pelarian. Hanya gerobak itu yang mau menampung mereka.
                                “Hei, ude siang ni. Bangun!” Mpok Saodah merepet sambil terus memilah-milah kertas dan plastik yang baru diambilnya dari tempat sampah. Tak ada jawaban. Perempuan renta itu melongok ke dalam gerobak. Di sana tergolek lakinya, Samiun.
                Nape ndak keluar-keluar lu?”
                Tetap tak ada jawaban.
                “Sakit lu? Mati? Sekalian mati saja dah….. Kalo sakit malah bikin repot aje….”

Ia terbatuk. Dimasukkannya gelas-gelas plastik bekas ke karung putih di samping gerobak. Ia ambil beberapa lembar kardus yang baru didapatkannya dari tempat sampah pagi itu, diselipkannya ke ruang sempit di sisi gerobak. Tutup-tutup botol dari berbagai jenis disatukannya ke dalam plastik hitam besar yang tersimpan di bawah gerobak.
                                Ketika Mpok Saodah akan kembali melongok dari jendela gerobak, tiba-tiba pintu bawah terbuka lebar. Sepasang kaki kusam dan kering terjulur keluar, hampir membuat Mpok Saodah terjengkang. Ia kembali memaki-maki, lalu membalikkan badan, kembali sibuk dengan sisa-sisa barang bekas yang telah dikumpulkannya.
Malas-malasan, Samiun keluar dari kamarnya, dari dalam kotak gerobak. Pelan ia melangkah menuju tepian tembok pagar, duduk bersandar di sana. Terkantuk-kantuk, merem-melek, menerawang. Biasanya dia akan ngamuk-ngamuk kalau tidak tersedia secangkir kopi dan sebatang rokok yang jadi teman melamun di setiap pagi. Tapi hampir sebulan ini kebiasaan itu harus dilupakannya dengan berat hati. Tak nyaman rasanya terlalu kentara tak puasa di bulan ramadhan.
                “Lebaran kapan?” gumamnya.
                “Ape?”
                “Lebaran!”
                “Besok.”
                Ia diam.
                “Lebarannya masih besok. Hari ini masih puasa.”
Ia tetap diam. Tapi Mpok Saodah masih meracau. Seakan untuk menyalurkan batuk yang tak bisa ditahannya.
                “Kopinya besok. Rokoknya besok. Sehari lagi.”
                “Iye!” katanya geram.
                “Ape?”
                “Iye. Puase. Merepet mulu. Puase tahu!”
                “Dibilangin malah nyeramahin. Lebarannya masih besok tahu!”
                “Susah ngomong sama orang pikun,” ujarnya pelan, asal saja.
                “Orang sudah pikun. Susah dikasih tahu,” ganti Mpok Saodah menggerutu.
                Selalu begitu. Keduanya tak pernah tak saling sahut kata. Satu kata berkembang jadi kalimat-kalimat panjang, berleret-leret menyeret apa saja yang ada dalam ingatan mereka. Tak ada yang tahu apa yang menyatukan keduanya. Resep apa yang membuat mereka tetap bersama, setua itu, senestapa itu. Mungkin juga, duka dan derita itu yang membuat mereka harus selalu sepenanggungan. Berbagi derita seringkali lebih melekatkan hubungan dua manusia daripada bahagia yang lekas menguap dan dilupakan.
Mpok Saodah terbatuk hebat. Ia terbungkuk-bungkuk seakan mau muntah. Liur meleleh dari mulutnya. Merah kehitaman.
                “Mangkanye, kalau sakit ndak usah kerje,” Samiun menggerutu sambil memalingkan muka.
                Mpok Saodah menjawab tak jelas.
                “Dibilangin, ngeyel lu. Juragan juga tutup. Ndak bisa dijual itu sampah.”
                “Uhuk… uhuk… disimpen… besok-besok juga butuh makan lu… uuuh…. Daripade lu, ngorok melulu!” jawab Saodah membela diri.
                “Disimpen-disimpen pale lu! Ntar malem kita pindah tahu. Pikun ya lu? Barang-barangnye mau disimpen di mane? Kalau gerobaknya penuh siape yang kuat ngedorong?”
                “Katanye ndak mau lagi ke Iklal… uhuk-uhuk… Masjidnya jauh, ndak kuat lagi….uhuk….”
                “Ya, ndak ke Istiqlal lagi. Ke lapangan sono tuh….”
“Ya udah, gerobaknya ditinggal…”
                “Ditinggal? Bego apa gila lu? Mau dicuri orang?”
                “Lebaran ndak ada yang sempet nyuri….”
                “Mau nanggung lu? Brani jamin? Kalau ilang mau tidur di mana?”
                “Ya udah….”
                “Ya udah ape? Kalau ilang, ya udah? Pake otak lu….”
                “Dah, udah….. Gerobaknye lu gendong aje…..”
                Pertengkaran yang tak ada habisnya. Bahkan di ujung ramadhan. Tapi hidup terlalu keras untuk mempermasalahkan sekadar perang kata. Setiap hari adalah perang untuk mempertahankan nyawa. Menyambung hidup dengan makan apa saja yang ada atau menahan mati dari lapar berhari-hari yang biasa mereka alami.

                Hari beranjak siang. Matahari kian terik, debu beterbangan, angin yang perih di mata terus berputar tiada hentinya. Udara pancaroba ini mungkin yang membuat Mpok Saodah ambruk. Bisa jadi juga kerja yang tiada henti dilakukannya. Setiap saat ini dan itu, ke sana-kemari tiada henti. Selalu saja ada yang dilakukannya. Bolak-balik dari gerobak ke bak sampah, memilah-milah rongsokan, memasukkannya ke kantung yang telah dipisah-pisahkan jenisnya. Selain itu, ia akan mencuci baju, memasak air, menanak nasi, balik lagi ke barang-barang rongsokan yang seakan tiada selesai minta ditangani. Begitu setiap hari. Mengumpulkan barang-barang, memilah-milah, membongkar yang sudah dikumpulkan, menata ulang. Selalu seperti itu. Juga meski sudah beberapa hari batuk menyerangnya. Batuk yang di luar biasanya. Batuk yang kini kian parah saja. Samiun sesekali melarang Mpok Saodah bekerja, yang berlanjut dengan pertengkaran dan makian, yang hanya berhenti ketika Samiun mengalah atau sebab batuk Mpok Saodah yang menghebat tak tertahankan.
Lalu sore datang, seperti menjadi penanda bagi Mpok Saodah untuk berhenti. Tubuhnya tak lagi punya daya. Dadanya sesak, kakinya layu. Tinggal satu tugas lagi, memasak air, menanak nasi, membeli sayur dan lauk. Tapi ia tak lagi memiliki cukup kekuatan.
                “Pak… Pak… bangun, Pak!”
                “Hmm… ape?”
                “Keluar dulu, gih….”
                Kaki beringsut keluar, Samiun duduk membungkuk di pintu gerobak. Terkantuk-kantuk ia pandangi Mpok Saodah yang menggelesot di sisi gerobak. Pundaknya tersangga kayu pegangan gerobak, tangannya terkulai tepat di depan muka Samiun.
                “Sakit lu?”
                “Hmm….uhuk-uhuk… ughh….”
                Lekas Samiun keluar dari gerobak. Dipapahnya Mpok Saodah.
                “Kau beli saja nasi…. Aku mau tiduran….” Katanya lemah sebelum kemudian merebahkan tubuh di lubang gerobak.
Samiun bingung. Ia mondar-mandir saja. Sesekali dijulurkannya kepalanya ke dalam gerobak. Akhirnya ia duduk bersandar di tepi tembok. Melamun. Matanya menerawang. Bertopang dagu.
                                Malam merayap. Takbir bergema di mana-mana. Samiun tak mendengarkannya. Ia tak menemukan ketentraman lagi. Mpok Saodah tak mau makan sama sekali, hanya segelas teh manis yang masuk ke perutnya. Samiun bahkan tak berharap ada orang yang datang mengantarkan bingkisan, seperti malam lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Ia hanya ingin Saodah keluar gerobak, bahkan meski untuk mengajaknya bertengkar seperti biasa. Ia takut ditinggal sendirian.
                                Takbir terus berkumandang. Menggema sampai pagi tiba. Pagi yang dingin. Sedingin tubuh Mpok Saodah dalam dekapan Samiun. Adzan subuh membangunkan Samiun, entah dari tidur atau lamunan. Remang-remang cahaya lampu memerah, menambah perih matanya. Ia dekap lagi istrinya tercinta. Dingin. Kaku. Ia tak tahu apa yang akan dilakukannya kini. Matanya berkedip dan berkejapan dalam gelap. Kembali benaknya menerawang. Dikenangnya semua yang telah lewat. Sawah menghijau, nasi putih dan sekerat daging di piring, cangkir alumunium yang telah penyok di pojok gerobak, baju putih berenda, celana butut bertambal, anak-anak yang berlarian dan tertawa-tawa, dahak yang menghitam, kasur, pentungan, beling, kalung emas, pesawat terbang, gerobak bersayap. Mimpi dan kenyataan berbaur jadi satu. Alangkah senyapnya. Betapa sepi hatinya. Ia terbiasa menjalani semuanya berdua dengannya, kini ia harus memutuskannya sendiri.
                                Ia pun keluar, mengemasi semua barang. Menaikkannya ke atas gerobak, di kedua sisinya, menalikan rafia erat-erat. Merah fajar mengiringi gerobak yang didorongnya ke Barat. Tadinya ia akan datang ke masjid, membaringkan istrinya di sana, meski hanya di berandanya. Tapi masjid telah sepi. Pagarnya terkunci. Hari lebaran. Pastilah orang-orang telah berbondong-bondong ke tanah lapang. Ke sana juga gerobak itu didorongnya. Ia bahkan belum lagi tahu, apakah ia ke sana untuk memanen koran bekas dan rejeki dari orang-orang berbaju putih bersih dan wangi di sana, ataukah ia akan mengikuti semua prosesi itu, takbir dan rukuk, sujud dan doa, kalimat-kalimat indah bagai mutiara, bersalam-salaman dan saling tersenyum dan bertegur sapa. Meski hanya dari jauhan
Takbir terdengar berulang-ulang. Menggema seakan mengikuti setiap langkahnya. Semakin dekat tanah lapang tempat sholat idul fitri dilaksanakan, semakin keras gema takbir itu di telinganya. Pelan diarahkannya gerobak menyeberangi jalan yang lengang. Dadanya berdegup lemah, langkahnya kian pelan, kemudian berhenti di ujung pojok lapangan. Dibukanya pintu gerobak, dipegangnya kaki istrinya. Dingin. Diguncangkannya. Diam. Ia pandangi barisan-barisan jamaah yang rapi dalam warna senada. Putih dan hanya warna putih memenuhi matanya. Ia tahu, ia tak bisa ada di sana, di barisan itu. Ia bahkan tak lagi bisa mengikuti semuanya, meski hanya memandangnya. Tapi sudah sedekat ini, hatinya tak lagi bisa dipisahkan dari barisan itu. Jiwanya ada di sana. Ia pun masuk ke dalam gerobak, tempatnya dan istrinya menemukan kenyamanan di antara hari-hari panjang di sekian tahun hidup mereka. Dipeluknya tubuh dingin itu, tapi kini tubuhnya sendiri yang seakan akan jadi beku. Takbir terus berkumandang. Ia berbisik ke telinga istrinya tercinta, yang kini begitu dekat, semakin dekat saja. Ini lebaran penghabisan, takbir terakhir yang ia bagikan kepada istrinya. Bibirnya bergumam, menggemakan takdir yang memenuhi rongga dadanya, mengalir ke seluruh nadinya. Takbir itu bergema, bergaung, seakan hendak menggerakkan gerobak itu memasuki barisan putih di tengah tanah lapang. Seakan gerobak itu mengambang dan terbang ke langit, membawa mereka ke surga yang dijanjikan. *****


Jumat, 06 Juli 2012

Akhirnyaaaaa~

Bonjour!!! udh lama bgt ya ga ngepost hehehe. akhirnyaaaaa gue legaaaaaa bgt udah lulus SMP. udah ga jadi anak SMP lagi. dan NEM gue juga lumayan. 36,05. dan yg bikin gue bangga lagi, gue ngerjain itu sendiri. ga ngebet, nyontek, kerja sama, pake bocoran, kunci, atau apa lah. gue ga mau cape2 sekolah 3 tahun tapi lulusnya pake gituan. alhamdulillah yah :)

setelah UN, jujur aja, gue galau bgt mau nerusin ke sekolah mana. yg jelas gue ngincer bgt sekolah negri. kalo terpaksa bgt baru deh ngambil swasta. pertama gue coba ikut tes di SMAN 1 Bekasi. awalnya sih ga niat. pikirannya "kalo keterima syukur, kalo ga yaudah" eh ternyata pas tau gue ga keterima gue nangis bombya, down sampe 3 hari. ini serius. lebay sih emang, tp nyesek. untungnya yokap bokap cheer up gue. haha-___-

mungkin Allah punya rencana yg baik di balik ga keterima nya gue di smansa. beberapa hari berikutnya di tv rame berita ttg sekolah RSBI akan dihapus. disitu perasaan gue random. anatara seneng sama bingung. bingung mau seneng apa sedih (?) ya gitu lah pokoknya.

akhirnya hari yg ditunggu2 tiba. pengumuman kelulusan. tau rasanya deg2an ga? kalo kata wan direksyen "i hear the beat of my heart getting louder whenever im near you" gitulah deg2an kaya mau mati. kringet dingin, boker2, tangan gemeteran. doh parah lah. pas udh tau nem nya, gue cuma bisa bilang "ALHAMDULILLAAAAAHHHH YA ALLAH GUE LULUS!!! MAKASIH YA ALLAH MAKASIH ALHAMDULILLAH. IN YOUR FACE WORLD! GUE LULUUUUUUSSSS WOHOOOOOO" disitulah gue baru bisa ngerasain gimana hasil jerih payah gue akhirnya terbayar :')

setelah tau jumlah nem gue, akhirnya gue ngeberaniin diri untuk daftar sma 4. dan ternyata keterima. alhamdulillah makin tenang idup gue. bentar lagi halal jadi anak sma :"""") dan gue jg baru tau dr twitter ternyata hr ini jg pengumuman SNMPTN. selamat buat kakak2 yg keterima di univ yg diinginkan ya. pokoknya yg sd mau ke smp, smp mau ke sma, sma mau kuliah, yang udh dpt semuanya selamat yaaaa. we all deserve this guyyys <3

Jumat, 27 April 2012

Never Ends.

HAAAAAAAIIIIIII READEEEEEERRRRSSSSSSS how are you? piye kabare? haha. oke gue mau ngumumin sesuatu, akhirnya bisa ngeblog lagiiiii yaaaayyy hahaha. gue udah selesai UN.dan sekarang bebas deh mau ngapain aja. oh ya jangan lupa doain gue dan semua anak kelas 9 lulu dgn nilai memuaskan dan masuk ke SMA yg di inginkan ya. aamiin

ngomong2 UN, cuma buat gambaran aja ya. kalo bisa pengen gue ciumin sampe babak belur tuh yg bikin soal. SUSAH MEN. tapi ya sudah lah. gue udah berusaha dan berdoa, minta restu org tua, minta maaf, sungkem kaya lebaran. tinggal berserah aja sama Allah

Btw, karena udah selesai UN, artinya bentar lagi gue bakal pisah sama semua temen2 dan semua sahabat gue di SMP. mungkin gue belom pernah ngepost mereka di blog, siapa aja sih mereka? penasaran ya? kepo deh.. haha. udh lah nih dia sahabat2 gue yg kece dan gaul:


















Nama: Gabriel Novitasari
panggilan: gabriel, gaby, nci, cilem.
warna fav: item putih
hobi: makan bekel kalo istirahat
lanjut sekolah ke SMK travina
dia temen sebnagku gue. kalo dipegang leher atau pinggangnya pasti berontak kaya dilempar anakonda.


















Nama: Erni Rohmah
panggilan: erni, meni, pak aripin, anaknya bu husniah
hobi: galau
warna fav: ungu
sering trabel sama bu hus, wali kelas kita. temen sebangkunya rani
coba cek timeline twitternya @ErniRohmaaah. lo akan dibawa ke dunia galau
panggilan kesayangannya rsam, member one direction favoritnya Harry Styles


















Nama: Hairani Nur
panggilan: rani, unyil, jerrymouse (lawannya tomcat)
hobi: ngebacot di twitter
warna favorit: pink dan putih
temen gue paling kurus, makanya dipanggilnya unyil
sebangku sama erni
paling narsis diantara kita semua.
dia paling bisa ngelawak. ada aja yg bisa dibikin jadi bahan lawak. saking pengennya punya followers banyak, waktu suruh nulis nama twitter di papan tulis, dia tuulis @Hairani_ dimana-_-
member one direction favorit Zayn Malik(dia juga sebenernya tau dari gw. klo gw kgk kasih tau kgk bakal punya lagu 1D nih bocah._.)


















Nama: Christy Utami Dwinusa Aji
panggilan: christy
warna fav: ijo, pink
hobi: ngebenerin poni
dia yang paling waras diantara kita ber5. itulah knp dia gapunya panggilan khusus
oh iya, christy ini loh yg bikin gue jadi doyan internet
fyi, gue dulu cupu. jangankan blog, friendster aja gatau cara mainnya-_-

itu dia sahabat2 gue yg paling deket sama gue. kita bukan geng. banyak bgt yg bilang kalo kita itu geng. salah bgt. kita ga pernah geng2an. kita temeanan sama siapa aja. cuma emang kebetulan aja mainnya selalu ber5. selama bersahabat, pasti ada deh berantem2 yg ga penting. ntah diem2an, krn cowok, krn cuek, atau apapun itu. kita ga sempurna. kita punya kesalahan. yg bikin gue betah sama mereka adalah, mereka nerima gue apa adanya. orang kaya mereka tuh susah di cari. dan gue beruntung punya mereka di hidup gue.

selain mereka berempat, ada lagi nih org yg selalu bikin gue ngakak.

















Nama: Ahla Syahrul Ramadhan
panggilan: ahla, abbas
abbas itu nama kakeknya.
ketua kelas
personel band Sidera Nobis.
pengen bgt bgt bgt di bilang Greyson Chance, Justin Bieber, Zayn Malik, atau Yesung
tadi nya tuh di Sidera Nobis jadi vokalis. cuma karena suaranya ga kaya Greyson Chance, Justin Bieber, Zayn Malik, ataupun Yesung, digeser deh jadi Gitaris :D
ngefans ama Taylor Swift
dia selalu bikin ngakak. goyangnya, suaranya. adoooh ngakak bgt deket dia:D


















Nama: Azizah Mardianah
panggilan: jijah, tiang
jijah ini kutilang. kurus tinggi langsing
paling cuek, kocak, lawak
gue sampe sakit perut krn ketawa kalo deket dia
cita2nya jadi istrinya Yesung. dia ini wakil ketua kelas
sering berantem sama ahla.
pengen jadi gantinya wenda dan devi chibi
kpopers sejati
quotes dari dia ga akan pernah gue lupa
kalo lulus gue bakal kangen bgt sama nih anak

banyak bgt kenangan yg gue alamin selama jadi anak SMP. waktu kayanya jalannya cepet bgt. baru kemaren gue di MOS. bentar lagi di MOS lagi. tp di SMA. kayanya baru kemaren gue kenal sama mereka, tp sekarang mesti pisah. waktu emang ga bisa di ajak kompromi. tapi gue harap, our friendship never ends. meskipun kita pisah sekolah, dewasa, punya keluarga, punya anak, punya cucu, tua, tp tetep gue bakal lupain kalian :)

ohya ini ada beberapa kenangan lagi gue sama mereka. cekidooot
















inspirasi: Call me maybe by Justin Bieber. di situ yg paling eksis gw ama christy :D






































gue gatau siapa yang foto ini, tp kita ber2 terlihat seperti pasangan cerdas -_-


sekian. fyi, i'll miss these moments :')

Sabtu, 18 Februari 2012

Pamitan

haiiiiiiiii readerrrzzzzzz.di post kali ini gue harus mengumumkan hal yg sangat berat. gue mesti...... vakum  (lagi) dari dunia blog. kenapa? pertama, gue lagi sibuk2nya ujian. maklum anak kelas 9. kemaren aja tanggal 17-18 februari gue try out. tingkat provinsi. kalo misalnya gue deskripssin soal2nya, ya menurut gue yg paling susah bgt itu matematika. in fact, gue cinta mati sama matematik. kemaren sebelum try out gue juga udh belajar mtk abis2an. dari 40 soal, ada 6 soal yg gue jawab asal. asli susah abis! gue pasrah deh sama try out yg satu ini. besok, tanggal 19 gue try out lagi. di SMA Taman Harapan Baru. try out ini ga wajib sih. gue kepengen ajaikut try out ini. itung2 latian buat UN. minta doanya aja biar gue bisa ngerjain soal TO di SMA dgn lancar. aamiin. balik lagi ke masalah vakum. mungkin gue cuma akan ngepos seminggu sekali aja. atau bahkan ga ngepost sama sekali. gue cuma pengen lulus dgn nilai yg memuaskan dan membanggakan orang tua. makasih ya selama ini mau baca tulisan2 gue. it means the worl to meh:) well, byeee! :D gudluck buat yg mau TO dan UN juga :D

Selasa, 14 Februari 2012

Palentin part 2

heyyyyaaaaaaaa yuhuuuuu... Cindy Viran balik lagi guys. ada yang nyariin? ga ada ya? yah yaudah deeh :( oke lupain itu hauahaha. hari ini 14 februari loh. berarti..... valentine!!! yes. ga kok gue ga galau atau dilema, atau apalah itu. gue ga galau karena gue jomblo atau single. (oke gara2 arif poconggg perbedaan antara single dan jomblo itu sangat signifikan) tapi yang jelas, I DO BELIEVE IN MIRACLE OF VALENTINE :)

pagi ini pas baru nyampe sekolah, seperti biasa. suasana juga biasa. yg pacaran mah pacaran, yang belajar ya belajar. ada juga yang ngerjain pr ipa (lebih tepatnya nyalin pr orang) tiba2 sahabat gue, Gaby yg ga lain ga bukan juga merupakan temen sebangku gue. tiba2 meluk gue dan bilang "HAPPY VALENTINE BUDDY!" ya ampun hampir aja gue nangis. gue bales pelukan dia dan bilang "aaww happy valentine too buddy!" gue bisa simpulkan kalo valentine ini adalah the best valentine i've ever had :)

gaby juga bener2 ngertiin keadaan gue. haha dia ga cerita ttg cowonya hari ini. dia cuma fokus ke gue. she's the best-est friend in the world. so glad to have her in my life :) balik lagi ke masalah i do believe in miracle of  valentine. tadi di sekolah itu emang sesuatu.tapi sebelumnya gue pengen cerita keajaiban valentine di hari yang lalu

jadi ceritanya gini, kemaren malem, tepatnya hari senin tgl 13 februari gue kan bimbel tuh, pas mau berangkat pas lagi siap2 gitu gue ngasal aja milih baju: kaos pink + skinny jeans. dan akhirnya gue cabut ke tempat les dgn naik motor. pas sampe di tempat les, temen2 les gue, gita, degita, dan dhania udh di sana. ternyata cuma dhania doang yg ga pake baju pink. gue, gita sama si degita pake baju pink. padahal kita bertiga ga janjian loh. yes im sure this is one of miracle of valentine. haha alhasil si dhania marah2. dia kaget krn dia doang yg pake baju warna gelap. di sisi lain, si dhania juga lagi ada masalah sama cowonya. cowonya si dhania ini pengen di putusin sama dhania, tapi cowonya ga mau. batu bgt kan ya.. jadilah semaleman selama les dhania tuh di bully terus haha. dikatain "huahaha makanya punya status tuh yg jelas aja. jomblo ya jomblo, pacaran ya pacaran. kan ga enak pacaran tapi ngegantung gitu" ya ampun gue yakin dhania nyesek bgt digituin sama gita. gita kalo ngomong emang ga di ayak. gue sendiri dalam hati cuma ngomong "thanks God, ternyata bukan cuma gue yg merasa tersiksa di valentine ini" dan belom lagi Mrs Irma, guru bhs indonesia di tempat bimbel ngomong "valentine nya cuma sehari, galaunya se februari HUAHAHA" tambah galau lah si dhania. poor her...

ternyata perkiraan gue salah. gue ga tersiksa guys di valentine ini. dan gue bukan the only one fakir asmara di kelas gue huahaha. seperti post gue yg sebelumnya, gue bilang kalo I am Loved. yap, gue dicintai sama temen2 gue. terutama si gaby. yg fakir asmara di antara ke empat sahabat gue itu ada 3. yaitu gue, rani dan christy. cuma erni sama gaby yg ga single. walaupun gue ga ada yg ngasih coklat, tapi mereka berempat ngasih hal yg lebih manis dari coklat. yaitu cinta mereka. :)

dan satu lagi yg pengen gue tulis disini. my crush smiled at meeeh!!! huahahaha seneng bgt bgt bgtttt. rasanya kaya meluncur bareng paus akrobatis, ke langit berlapis lapis, menuju rasi bintang paliiiiing maniiis. hauuahaha. jd tadi tuh pas bel pulang sekolah bunyi, seperti biasa, gue langsung beresin semua barang gue yg ada dimeja, masukin ke tas, keluar kelas untuk pulang. dan seperti biasanya, gue pulang jalan kaki bareng rani. rumah rani sama gue emang deketan. jadi pas jalan menuju pintu gerbang sekolah dari kelas, kan rame tuh. jalannya desek2an gitu. jadi ada security sekolah yg sering ngeledekin gue. namanya bang bewok. dia tuh kalo manggil gue selalu dengan sebutan "bule" atau "le" nah kalo gue jalan depan dia, dia tuh selalu niup priwitan yg buat tukang parkir gitu. nah td dia niup priwitan itu. depan kuping gue pula. rese abis. spontan gue triak ke dia "wooooy pak berisik pakkkk!!!!" sumpah gue teriaknya kenceng bgt. dan gue ga tau kalo crush gue ternyata ada di deket gue. dia duduk depan pos satpam sambil ngebenerin tali sepatunya yg lepas. gue baru sadar kalo drtd dia ngeliatin gue sambil senyum2. ntah senyum krn gue teriak atau apa, tp yg jelas gue minder abis. tp dia ttep senyum ama gue. yes i believe this called miracle of valentine, im loved :D

valentine tuh ga mesti nerima mawar merah dari pacar, nerima coklat, atau pake baju busana serba pink. dan yg terpenting, cinta2an tuh ga mesti tanggal 14 februari aja. tapi mesti setiap hari :) spread the love! :D

Sabtu, 11 Februari 2012

Palentin

hellooooo! tanggal berapa sekarang? oh 11 februari. berarti 3 hari lagi valentine ya. okay valentine. hmm valentine. jujur aja ya, gue agak iri sama temen2 gue yang punya pacar. biar gue cerita sedikit disini. temen gue yang pertama, namanya Gabriel. dia ini cewe namanya aja kaya cowo. panggil aja dia Gaby. dia ini lagi deket bgt sama cowo. kita sebut inisialnya A (untuk mengamankan pihak yg terkait hehe) jadi gaby tuh kenal sama si A tuh di gereja. Gaby itu tuh aktivis gereja gitu deh. dia itu jadi penari tamborin di gerejanya. nah pas suatu hari, ada anak baru di gereja itu. dialah si A. si A itu suka sama gaby. mereka pertama kali ketemu pas tanggal 17 september 2011 kemaren. gaby ini sahabat gue dari kelas 7. kenapa gue iri sama Gaby? gue itu.....Jomblo. eh single deng. eh jomblo... eh.. gatau deh nyebutnya apa. jomblo apa single ya gue. mungkin ada beberapa alasan sih ya gue jadi jomblo atau single. pertama, gue itu bukan anak alim kaya gaby yg kerjanya di gereja mulu. gue muslim. gue bukan pemuda masjid. terus di masjid deket rumah gue juga ga ada kegiatan apa2. kalo soal pergaulan, bisa di bilang pergaulan gue luas kok. gue les di 2 tempat. gue deket sama anak2 osis dan ekskul basket. cukup eksis untuk ukuran anak smp. yak, sekalinya ada yg pengen pdkt sama gue dan minta nomor gue, nomor hape gue tuh ga mendukung guys. bukan, bukan karena sinyalnya yg bapuk. ntah kenapa hape gue tuh sombong. jadi kalo ada nomor yg belom gue save, sms dr nomor itu ga akan masuk ke hape gue. gue coba cari cowo di omegle. bule sih, cakep sih. tapi masa iya kalo misalnya kita jadian komunikasinya cuma lewat skype doang? telpon2an? mahal. ketemuan? beda negara.waktu itu sih ada orang turki yg nembak gue. cakep sih. beda umur 4tahun. tapi waktu itu gue forbidden buat pacaran. lagian kalo pacaran juga percuma kalo LDR. mending kalo disanya dia ga punya cewe. kalo ternyata gue cuma simpenan? ya Allah rugi bgttt. kadang gue berpikir, apa iya gue ga laku? apa iya gue ga menarik? apa iya gue jelek? kadang2 itu juga bikin gue depresi. oke lupain itu. sebenernya gua sedih juga sih. disaat temen2 gue bakal nerima kado valentine dari masing2 pacarnya, gue cuma bisa makan coklat yg ada di freezer di rumah gue. disaat temen2 gue nerima mawar dari cowonya, gue cuma bisa ngerawat mawar yg tumbuh depan rumah gue. sedih kan? bgt. kalo skrg sih nyokap udh ngasih kelonggaran untuk pacaran. dan mulai bnyk yg nyoba pdkt. tapi nomor hape tuh ga mendukung. ada sih rencana pengen ganti nomor. tujuannya.... ya itu biar gampang pdkt hehe. tapi skrg udh bulan februari. sekitar 70 hari lagi UN.gue mau fokus dulu sama UN. gue mau sukses dulu. mungkin Allah belom ngjinin gue buat punya pacar. fyi gue anak tunggal, ya rada manja dan childish. selfish juga. mungkin Allah belom ngijinin krn itu. toh gue masihpunya sahabat2 yang masih bisa ngasih cinta mereka buat gue di hari valentine nanti. i am loved. gue juga ga mau kaya abege2 lain yg galau semalem suntuk gara gara ga punya pacar. gue itu kuat kok :)

ini sahabat2 gue. gue yang pake kacamata paling kiri dan dikuncir. mereka sahabat2 gue :) bisa tebak gaby yg mana? :P

All New

hai hai hai haiiiiiii oke apa kabar semua followers dan following? gue harap baik baik aja yah. jadi gini, kalo misalnya lo liat banyak bgt perubahan pada blog gue dan lo tanya kenapa? well jawabannya cuma satu, gue labil. yap maklum anak kelas 9 masih labil labilnya gt hehe. tadinya tuh blog gue ini dedicated buat yovie and nuno, terus blog ini berubah lagi jadi tempat curhat, terus bermetafomorfosis lagi jadi tempat buat nulis lirik lagu, beralih lagi ke blog khusus artis2 disney. well, sebenernya ga artis disney juga sih. gue aja yg lebay haha. cuma buat demi lovato doang nih blog waktu itu. imma lovatic btw. dan sekarang berubah lagi jadi blog diary gitu. oke sekarang gue pengen bener2 bikin blog ini jadi blog curhat sehari2 gue aja. terserah kalian mau baca atau ngga hehe *pasrah* seperti yg kalian liat, posting gue yang terakhir itu adalah video saat Demi Lovato interview di Good Morning America. itu tanggal 23 april 2011. it means, hampir setahun yg lalu gue terakhir ngepost. sebenernya sih ya gue ada waktu kok buat ngepost. secara online twitter aja bisa berjam jam. tapi, ntah setan apa yg masuk gue tuh jadi males bgt bgt buat buka blog. entah... nah sekarang blog ini balik lagi ke bentuk awal. yaitu diary blog. gue itu bermetamorfosis guys. pas pertama kali gue bikin blog ini, gue tuh masih alay. templatenya aneh, backgroundnya rame. kalo kata anak gaol sekarang, blog gue tuh mesti sesuatu bgt. tp sekarang, gue maunya yg simple2 aja. bisa diliat dr warna desain dsb. haha gue labil. i told ya. pokoknya gitu deh. intinya selama 2 tahun ini gue bermertamofosis. dari anak alay bekasi, jadi anak normal dikit. hahaha. dr rambut gue juga berubah. yg tdnya keriting kaya anak ga keurus, skrh udh keurus lah. kacamata udh mulai kaya anak gaul. tinggal pake behel nih gue. resmilah gue jadi anak gaul (behel, kacamata, belah tengah) oke lupakan. so enjoy my story and hope you guys like it :)